Sedekah Bumi adalah salah satu tradisi turun-temurun yang masih dijaga oleh masyarakat desa di berbagai daerah Indonesia. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang diberikan melalui bumi. Sedekah bumi di desa Guci biasa disebut apitan. karena biasanya diadakan di bulan Apit (Dzulqo'dah).

Biasanya, Sedekah Bumi dilaksanakan setiap tahun, setelah musim panen selesai. Acara ini dilakukan secara gotong royong dan meriah, melibatkan seluruh warga desa. Mereka membawa Ambengan, Ingkung ayam, dan berbagai makanan tradisional untuk dikumpulkan di tempat tertentu seperti balai desa, masjid, atau tempat para sesepuh desa untuk acara Bancakan, makan bersama diiringi doa sebagai wujud syukur atas nikmat yang Allah berikan.

Rangkaian acaranya meliputi doa bersama, pembacaan tahlil, pertunjukan seni tradisional, serta makan bersama. Tidak jarang pula diadakan hiburan seperti Wayang kulit atau Ketoprak.

Makna utama dari Sedekah Bumi adalah menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Tradisi ini juga mempererat rasa kebersamaan antar warga desa, serta menjadi sarana melestarikan budaya lokal yang sarat nilai spiritual dan sosial.